Setelah “kepergian” papa
Aku tak lagi merasakan kasih
sayangmu
Semua rasa sayang orang padaku
Ikut terrenggut … apa karena kecil
aku
Anak yang penyakitan hingga semua
enggan memperhatikanku
aku tumbuh tanpa kasih sayang
orang tuaku
Aku jadi anak yang tertutup
pendiam tak bisa bergaul
Hingga akhirnya aku jadi orang
yang egois dank eras kepala
Karena tak ada orang yang
memperhatikanku
Aku hidup dalam kesendirianku. Tak
ada
Tempat berkeluh-kesah. Tak ada
Tempat berbagi kesenangan. Tak ada
orang tempat
Kumenyandarkan kepada jika aku
sedih
Aku menangis tertawa bersama sepi
…
Yang tak pernah meninggalkanku
Begitu setianya kau “sepi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar