Kutangisi takdirku
Sendiri … bersama malam
Sunyi …
Tanpa ayah, anak-anak
Saudara …
Air mataku hampir kering
Aku bersujud …
Hanya “Engkau” tempatku
Mengadu … Hanya “Engkau”
Yang mendengarku
Sampai akhirnya ku terlelap
“Tidur” dalam damaiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar