Rabu, 11 September 2013

Reuni SMA Jadi Apa


Kali ini saya angkat cerita tentang masa sekolah. Ketika sekarang sudah berlalu hampir 25 tahun kamu sepakat untuk mengadakan reuni. Sekedar hanya untuk kangen-kangenan. Ketika acara ini sukses diakhiri dengan saling tukar nomor hp dan foto-foto. Dari sini berlanjut dengan ketemu makan siang atau hanya sekedar ngobrol di mall. Seiring waktu hubungan ini berlanjut menjadi saling curhat … Menceritakan kejelekan pasangan masing-masing. Buat saya pribadi hal sekecil apapun dalam rumah tangga tidaklah pantas untuk menjadi konsumsi orang lain. APakah ini hanya sebuah alas an bagi mereka agar mereka bisa melanjutkan hubungan mereka menjadi “perselingkuhan”?
Wassalam

Bahasa Anak Zaman Sekarang


Assalamualaikum.
Jumpa lagi kita di seputar obrolan sehari-hari. Kali ini saya mengangkat cerita tentang kebiasaan buruk anak-anak di tengah masyarakat. Kebiasaan mereka yang selalu melawan orang tua, bicara kasar/kotor. APakah ini karena minimnya ajaran agama yang mereka terima atau hanya kebiasaan meniru orang tua mereka. SEharusnya sebagai orang tua menjadi  contoh yang baik buat anak-anaknya, tapi yang saya temui malah sebaliknya. Ketika si anak sebut saja lawan bicara dengan bicara bahasa yang dia aja sendiri tidak mengerti apa artinya.
“Mamak epek.. Mamak otol.” Ekhh … orang tuanya malah tertawa. Entah karena lucu atau karena ia memang sudah gila …

27-07-2013

#5 SETIANYA SEPI


Setelah “kepergian” papa
Aku tak lagi merasakan kasih sayangmu
Semua rasa sayang orang padaku
Ikut terrenggut … apa karena kecil aku
Anak yang penyakitan hingga semua
enggan memperhatikanku
aku tumbuh tanpa kasih sayang orang tuaku
Aku jadi anak yang tertutup pendiam tak bisa bergaul
Hingga akhirnya aku jadi orang yang egois dank eras kepala
Karena tak ada orang yang memperhatikanku
Aku hidup dalam kesendirianku. Tak ada
Tempat berkeluh-kesah. Tak ada
Tempat berbagi kesenangan. Tak ada orang tempat
Kumenyandarkan kepada jika aku sedih
Aku menangis tertawa bersama sepi …
Yang tak pernah meninggalkanku
Begitu setianya kau “sepi”

#4 HANYA ENGKAU


Kutangisi takdirku
Sendiri … bersama malam
Sunyi …
Tanpa ayah, anak-anak
Saudara …
Air mataku hampir kering
Aku bersujud …
Hanya “Engkau” tempatku
Mengadu … Hanya “Engkau”
Yang mendengarku
Sampai akhirnya ku terlelap
“Tidur” dalam damaiku

#3 CAMPUR RASA


Terombang-ambing hati ini
Tak bisa berlabuh di dermagamu
Tak dapat melangkah … Aku terhenti
Dibelakangmu. Tak lagi dapat
Mengikutimu … Karena kau tak
Pernah memberi harapan padaku. Kau pun
Tak pernah ingin berada di sampingku

Bagaimana aku harus
katakan padamu
tentang besarnya sayang
dan cintaku
tentang kebencianku
rasa kecewaku
yang besar padamu

Aku tak bisa jauh darimu
Tapi aku juga tak nyaman
Terus berada di dekatmu

Perasan apa ini??
Kenapa seperti 2 sisi
Mata uang, 1 keping
Tapi memiliki 2 gambar
Kenapa semua perasaan
Jadi 1 dalam hatiku ??

#2 CEMBURU BUTA


Kemana aku harus
Melangkahkan kakiku
Kemana aku harus
Menuju jika suatu hari, aku
Tak lagi ada di sisimu?

Cinta yang begitu besar
Telah membutakanku
Sayang yang begitu luas
Telah menjerumuskanku
Jadi seorang yang egois …
Tak lagi dapat membedakan
Hakmu dan hakku

Semua terrenggur karna kecintaanku
Tak dapat kutahan amarahku
Karena kecemburuanku